Menyembuhkan Diri dari Anxiety Disorder

 Ayo Lepas Dirimu dari Anxiety Disorder

Penulis: Ronaboi Surya

 Judul diatas pasti sangat menarik bagi kawan-kawan penderita gangguan kecemasan. Ya, tentu saja. Siapa coba dari kita, para penderita anxiety disorder, yang tidak mau lepas dari mimpi buruk ini. Hari ini, Selasa, 29 Agustus 2017, penulis juga baru ingin memulai hidup terlepas dari yang namanya gangguan kecemasan. Saya sudah bosan dan muak terbelenggu rasa cemas yang berlebih. Saya yakin pembaca pun merasa demikian. Maka dari itu, penulis mau mengajak teman-teman sekalian untuk ikut menjadi teman seperjuangan penulis dalam melepas diri dari genggaman kecemasan.

  Saya yakin 100% pasti pembaca ada yang langsung bertanya dalam hati, "apa mungkin bisa sembuh?" Hehehe. Saya memakluminya, karena saya pun demikian ketika mencoba segala hal untuk bisa lepas dari anxiety, saya selalu meragukannya. Banyak hal yang sudah saya coba. Mulai dari terapi CBT (Cognitive Behavioral Theraphy) dengan beberapa psikolog, latihan pernapasan dan meditasi, hingga mengkonsumsi obat yang diberikan oleh psikiater. Apakah semua cara itu berhasil? Menurut pengalaman saya, TIDAK. Lalu apakah yang salah psikolog, guru meditasi, atau psikiater? TIDAK. Bukan kesalahan mereka saya tidak bisa mengatasi gangguan kecemasan saya. Lalu, siapa yang salah dong? Saya sendiri. YA. Saya sendiri lah yang membuat diri saya tidak lepas-lepas dari gangguan kecemasan. Mengapa demikian? Well, para penderita gangguan kecemasan pada dasarnya adalah orang yang selalu memikirkan segala hal. Otak kita para anxietiers (jadi kaya fans club yah anxietiers hehe) selalu menganalisa segala sesuatu secara mendalam. Saya ambil contoh. Saya pergi ke psikolog. Lalu psikolog mengajarkan terapi CBT. Saya menganalisa, "duh kok sepertinya terapinya tidak berpengaruh apa-apa yah sama saya." Padahal itu baru terapi pertama. Lalu dengan analisa saya itu saya malah menimbulkan emosi negatif yang mana malah berdampak buruk bagi kecemasan saya. Itulah kesalahan saya. Ketidakpasrahan dan keinginan mendapatkan hasil yang INSTAN membuat saya tidak bisa lepas dari belenggu cemas. Sehingga saya menyarankan agar kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Agar kita mau dan bisa berpasrah diri. Pasrah terdengar sederhana. Akan tetapi sangat sulit dilakukan. Apalagi saat serangan panik melanda. Pasti yang kita lakukan malah menganalisa. "duh kok gue deg2an" "duh kok perut ke dada panas" "duh kok kayak mau pingsan pala keliyengan" "duh kok...." Teman-teman lanjutkan aja titik2nya sebagaimana kita pernah mengeluh dan menganalisa. Sedangkan yang saya maksud dengan pasrah adalah berpikir seperti ini. Ambil contoh kita sedang ada di tengah2 keramaian mall dan serangan panik menyerang. Bisakah kita mengatakan "hai anxiety, keluar lah aku tidak akan menganalisa dan melawanmu. kamu hanya akan lalu dalam beberapa menit". Jawabannya apa teman-teman? SUSAAAAAH. Ya. Sangat susah untuk dapat bertindak seperti itu. Akan tetapi, sayangnya hehe, itulah cara paling efektif untuk kita bisa meredam kepanikan kita.

  Oleh karena itu saya ingin teman-teman sekalian, mari kita berjuang bersama, saat ini juga hari ini juga detik ini juga kita lepas kecemasan dari dalam diri kita. Ada beberapa langkah yang akan saya share kepada teman-teman sekalian untuk bisa meredam kecemasan. Hal-hal yang perlu teman-teman persiapkan adalah 1) mental yang tidak mau menyerah 2) Memasrahkan diri kepada Tuhan 3) Beberapa lembar kertas serta alat tulis.

  Berikut langkah-langkah untuk bisa lepas dari anxiety (amin):

1. Awali hari dengan selalu bersyukur kepada Tuhan dan katakan dalam hati atau diucapkan perlahan "aku menyanyangi diriku sendiri. Aku pasti sembuh"
2. Hindari pikiran-pikiran negatif yang tidak mendukung atau memberikan dampak yang positif bagi kita. Misalnya "kapan yah bisa lepas dari anxiety" dan ganti menjadi "aku pasti lepas dari anxiety" atau pikiran seperti "kayaknya jantung,perut,kepala,dll gue bemasalah" menjadi "aku baik-baik saja, ini hanyalah kecemasanku." Ubah sebanyak mungkin dialog negatif anda dengan diri sendiri menjadi dialog positif agar anda memiliki sugesti yang positif pula
3. Ambil kertas dan tuliskan "Aku pasti Sembuh" dan anda tuliskan juga beberapa ketakutan yang anda alami setelah mengalami gangguan kecemasan lalu anda usahakan agar hal-hal itu anda lakukan dihari-hari berikutnya. Usahakan tulis sebanyak mungkin. Misal: Saya takut pergi ke mall. Lalu kemudian hari saya, dengan rasa pasrah pada Tuhan, pergi ke mall untuk mengobati ketakutan itu.
4. Jika serangan panik datang, jangan dianalisa. Biarkan lah ia berlalu. Jangan anda takut dengan berpikir "duh jantung gue" "duh masa kena serangan sekarang sih gue kan lg sama pacar" atau duh duh lainnya. Pasrahkan saja dengan berkata dalam hati "apapun yang terjadi, saya pasrah menerimanya." Atau dengan mengatakan "semakin saya merasa cemas semakin nyaman yang saya rasakan"
5. Usahakan untuk makan makanan sehat, olahraga (seperti berenang maupun jalan pagi), serta tidur yang cukup. Ketiga hal ini sangat berguna untuk memberikan sugesti positif ke alam bawah sadar kita bahwa tubuh kita, secara fisik, sehat karena sudah melakukan hal-hal yang positif.
6. Sebelum anda tidur, ada baiknya berpikir atau berandai-andai jika anda nanti sudah sembuh apa hal yang akan anda lakukan. Misal: jalan-jalan dengan keluarga. Visualisasikan bayangan anda sejelas dan sedatail mungkin sebisa anda, agar sugesti pikiran anda semakin kuat untuk sembuh.
7. Yang terakhir dan paling penting : PASRAH. Berdamailah dengan diri anda. Terima jika saat ini kita sedang mengalami cobaan. Tetapi Tuhan pasti memberi bantuan-Nya.

  Perlu diketahui, penulis pun baru mencoba hal ini hari ini juga. Jadi akan menyenangkan jika teman-teman yang membaca memberikan komentar di kolom komen blog penulis ataupun di comment facebook agar kita sama-sama tahu sedang berjuang bersama. Dan satu hal penting, penulis tidak menjamin kesembuhan 100% untuk semua pembaca yang ikut berjuang, penulis hanya ingin berbagi pengalaman saja semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

  P.S: Yang menemui psikolog dan psikiater penulis sarankan tetaplah berkonsultasi karena penulis sendiri juga saat ini dalam penanganan psikolog dan psikiater. Mereka adalah kepanjangan tangan Tuhan untuk membantu jiwa kita. Amin

Selamat Berjuang Teman, Sampai bertemu di ujung jalan KESEMBUHAN. Badai akan reda dan pelangi siap menyambut kita. Tuhan memberkati kita semua.

source gambar: melinweb.com