Depresi, Seks, dan Cinta; Masalah Dewasa
Depresi, Seks, dan Cinta; Masalah Dewasa Oleh: Disy Gue perempuan, tahun depan dua puluh. Tadinya kalut dengan tugas-tugas mepet deadline , jam makan telat, jam tidur kurang, dan teman-teman yang hilang. Tapi sekarang, itu semua jadi makanan sehari-hari. Problema-problema baru muncul dari berbagai pemicu; terlalu cepat ambil keputusan, terlalu anak kecil dalam menghadapi persoalan. Trauma masa kecil datang lagi. memar dan biru-biru, ruam dan ungu-ungu. Dulu, tubuh gue akrab dengan berbagai macam tindakan kasar. Sekarang sisanya tinggal trauma, namun jadi berat karena gue merasa sendirian. Dulu selalu percaya bahwa gue perempuan yang kuat dan nggak kalah dengan sekadar jenggutan, tamparan, pukulan, tapi beranjak remaja, gue selalu ingin bunuh diri dan jadi gak ada. Gue besar dan tumbuh menjadi orang lain, pribadi yang terkurung dalam keharusan-keharusan yang melekat dalam norma keluarga terhormat, di dalamnya hina hamil di luar nikah, menjijikan pulang membawa lawan